Breaking News
- Apa Bedanya Pendidikan Vokasi dan Akademik?
- Berapa Usia Paling Tepat bagi Anak untuk Mulai Sekolah?
- Polda Metro Jaya Turunkan Personel Berjaga di Titik Rawan Kemacetan Saat Libur Imlek
- Jelang Perayaan Imlek, 4.550 Anggota Polisi Fokus Amankan 255 Vihara di Jakarta
- Kasus Melonjak di Indonesia, Kenali Gejala Penyakit Campak
- Waspada Gejala Kolesterol Tinggi, Bikin Lidah Berubah Warna!
- Presiden Ukraina Zelensky Ragu Vladimir Putin Masih Hidup, Ini Respons Rusia
- Terluka Parah Kena Ranjau Darat, Tentara Ukraina Dapat Lengan Bionik Canggih
- Viral Morbidelli Jago Main Lato-lato Banjir Pujian
- Fajar/Rian Melaju ke Semifinal India Open 2023
Benarkah Kebanyakan Begadang dan Makan Mi Instan Bisa Picu Kematian?
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) dikabarkan meninggal dunia menjelang hari wisuda. Mahasiswa ini disebut-sebut sering makan mi instan dan begadang.
Kedua hal ini dianggap jadi biang kerok mahasiswa tersebut meregang nyawa. Tapi, apakah benar makan mi instan tiap hari diikuti dengan begadang bisa menyebabkan seseorang meninggal?
Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar, Jakarta Pusat, Andi Khomeini Takdir Haruni mengatakan sebenarnya belum jelas penyakit apa yang diderita mahasiswa tersebut.
Jika penyebab awalnya adalah muntah darah sebelum meninggal, hal ini tentu tak terjadi hanya karena makan mi instan dan begadang tiap hari.
"Muntah darah itu baru salah satu tanda dari beberapa penyakit. Ingat ya muntah darah itu bisa jadi gejala luka di lambung, di kerongkongan, kelainan hati, kelainan darah, bahkan bisa juga dia itu memuntahkan paru-parunya," kata Andi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (23/12).
Menurut dia, makan mi instan dan bergabung hanya salah satu faktor yang memicu perburukan kesehatan seseorang. Tapi jika ditanya apakah makan mi instan dan begadang berbahaya, tentu hal ini tidak terbantahkan.
"Terutama jika dia hanya makan mi saja, tidak ada asupan lain. Mi kan mengandung banyak natrium tapi gizinya sedikit. Salah satu penyakit yang bisa diderita ya darah tinggi juga masalah lambung," kata Andi.
Hanya saja, makan mi dan begadang menyebabkan meninggal dunia belum bisa dibuktikan. Kemungkinan besar ada pemicu lain yang juga dilakukan mahasiswa tersebut. Misalnya, stres atau konsumsi makanan tidak sehat lainnya yang menambah masalah kesehatan mahasiswa ini.
Hal yang paling penting menurut Andi adalah bukan menghindari mi instan. Tapi, lebih peduli dengan kondisi tubuh sendiri. Penting untuk menyadari sejak dini kondisi kesehatan yang disampaikan tubuh sendiri.
"Ada beberapa poin yang bisa dipetik. Salah satunya terkait dengan gangguan kesehatan di awal yang harus disadari dan segera ditangani," katanya.
Sebab tidak mungkin seseorang langsung muntah darah dan meninggal dunia tanpa muncul gejala-gejala berupa gangguan kesehatan lain sebelumnya.
"Jangan dibiarkan, karena kalau kita lebih cepat tahu biasanya penatalaksanaannya lebih mudah dibandingkan kalau sudah kronis atau sudah parah," kata dia.
Baca artikel CNN Indonesia "Benarkah Kebanyakan Begadang dan Makan Mi Instan Bisa Picu Kematian?"
Sumber : .
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments